Nats : Ibrani 3: 4 (TB)
1 Sebab itu, hai saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi, pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus,
2 yang setia kepada Dia yang telah menetapkan-Nya, sebagaimana Musapun setia dalam segenap rumah-Nya.
3 Sebab Ia dipandang layak mendapat kemuliaan lebih besar dari pada Musa, sama seperti ahli bangunan lebih dihormati dari pada rumah yang dibangunnya.
4 Sebab setiap rumah dibangun oleh seorang ahli bangunan, tetapi ahli bangunan segala sesuatu ialah Allah.
5 Dan Musa memang setia dalam segenap rumah Allah sebagai pelayan untuk memberi kesaksian tentang apa yang akan diberitakan kemudian,
6 tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan.
Bagaimana bentuk kesetiaan kita kepada Tuhan?
Apakah semuanya itu sudah berkenan kepada Tuhan?
1 Sebab itu, hai saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi, pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus,
2 yang setia kepada Dia yang telah menetapkan-Nya, sebagaimana Musapun setia dalam segenap rumah-Nya.
3 Sebab Ia dipandang layak mendapat kemuliaan lebih besar dari pada Musa, sama seperti ahli bangunan lebih dihormati dari pada rumah yang dibangunnya.
4 Sebab setiap rumah dibangun oleh seorang ahli bangunan, tetapi ahli bangunan segala sesuatu ialah Allah.
5 Dan Musa memang setia dalam segenap rumah Allah sebagai pelayan untuk memberi kesaksian tentang apa yang akan diberitakan kemudian,
6 tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan.
Pengantar:
Rexona, saya dan Anda pasti mengenal merk deodorant tersebut. Kita mengenal slogannya yaitu "Setia Setiap Saat". Mungkin kita pernah berpikir kira-kira apa maksud dari slogan tersebut. Saya menangkap suatu maksud yaitu bahwa produk akan setia menemani dan menjaga kita dari bau badan dalam kondisi apapun (pekerjaan santai maupun ekstrim sekalipun)Renungan:
Nats hari ini menjelaskan tentang suatu panggilan sorgawi dari Rasul dan Imam Besar kita yaitu Yesus (ay. 1). Panggilan tentang suatu kesetiaan terhadap ketetapan yang sudah ditetapkan-Nya (ay. 2). Panggilan tersebut diumpakan seperti panggilan seorang ahli bangunan, di mana ahli bangunan lebih dihormati dari pada rumah yang dibangunnya (ay. 3). Hasil apapun yang didapatkan dalam suatu kerja melalui proses yang baik dan tekun, maka akan menghasilkan sukacita. Sukacita itupun akan menjadi kesaksian bagi orang yang mengerjakan dan pada akhirnya akan dihormati. Nabi Musa, merupakan sosok dalam Alkitab yang kita kenal memiliki sikap kesetiaan yang luar biasa kepada Allah. Bagaimana dia tetap mengerjakan segala hal yang Allah perintahkan meskipun dia tak tahu kemana tujuannya dan apa yang akan dia dapatkan. Kesetiaannya pada Allah menghasilkan suatu sukacita ketika dia memperoleh keturunan dari Sara pada usia senjanya dan menamainya Ishak (Kejadian 21: 2-7 ). Teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan kita kepada Sang ahli bangunan dari segala sesuatu yaitu Allah (ay. 4) dan Kristus sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya (ay. 6) merupakan sikap yang dirindukan Allah bagi kita sebagai anak-anak Allah di bumi ini. Dari semuanya itu, kesetiaan merupakan barang yang sangat mahal, banyak proses yang perlu dilalui dan memerlukan komitmen kepada Allah dalam segenap penyerahan diri kepada Allah.Refleksi:
Sudahkah kita setia?Bagaimana bentuk kesetiaan kita kepada Tuhan?
Apakah semuanya itu sudah berkenan kepada Tuhan?
Tindak Lanjut:
Sama seperti halnya REXONA yang setiap setiap saat dalam kondisi apapun untuk menjaga dari bau badan, maka kita juga seharusnya bisa setia kepada Allah dalam kondisi jalan kehidupan apapun yang kita jalani dengan satu keyakinan bahwa pengharapan kita kepada-Nya merupakan barang yang mahal dan Allah telah mempercayakannya kepada kita melalui Yesus.
“Kesetiaan kepada Allah merupakan barang yang mahal, pergunakan itu untuk kemuliaan-Nya di dalam Yesus.” - AR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar